DONGGALA — Aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Sabang, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala kembali menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak, termasuk lembaga masyarakat dan tokoh desa, menyuarakan keprihatinan atas dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan tambang yang dinilai telah merusak fasilitas umum serta mengancam kelestarian lingkungan sekitar.
Menurut laporan dari Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Kabupaten Donggala, kegiatan tambang di Desa Sabang telah mengganggu fasilitas umum seperti jalan desa dan saluran air. Bahkan, sebagian wilayah di sekitar area tambang menunjukkan tanda-tanda kerusakan tanah dan potensi longsor akibat galian tidak teratur.
Polres Donggala bersama unsur Muspika Dampelas sebelumnya juga telah melakukan sosialisasi dan imbauan kepada para penambang agar menghentikan aktivitas tambang ilegal, sembari mengedukasi masyarakat tentang dampak lingkungan dan hukum yang mengatur kegiatan pertambangan.
Masyarakat setempat menyatakan bahwa mereka tidak menolak pembangunan atau potensi ekonomi dari sektor tambang, namun menekankan pentingnya pengelolaan yang tertib, berizin, dan memperhatikan keseimbangan lingkungan.
“Kami bukan menolak tambang secara keseluruhan, tapi kami menolak cara yang merusak. Kalau dikelola dengan baik, tambang bisa bantu ekonomi masyarakat tanpa harus merusak alam,” ujar salah satu masyarakat Desa Sabang.
Kerusakan fasilitas umum dan pencemaran lingkungan menjadi kekhawatiran utama warga, mengingat jalan utama yang menghubungkan beberapa desa kini mulai rusak akibat aktivitas kendaraan tambang dan material lumpur dari galian.
Dalam pernyataannya, warga berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum lebih tegas dalam menertibkan tambang ilegal serta membuka ruang dialog untuk mencari solusi jangka panjang.
Selain itu, masyarakat juga meminta agar pemerintah membantu menghadirkan alternatif ekonomi yang berkelanjutan, seperti pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata pesisir di wilayah Sabang dan sekitarnya.
“Kami berharap pemerintah hadir, bukan hanya untuk menertibkan tambang ilegal, tapi juga memberi arah pembangunan ekonomi baru yang ramah lingkungan,” tambah perwakilan masyarakat lainnya.
Masyarakat Desa Sabang menegaskan komitmennya untuk menjaga lingkungan dan fasilitas umum. Mereka berharap semua pihak dapat berperan aktif dalam memastikan kegiatan ekonomi berjalan selaras dengan kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.


Posting Komentar